loading...

Virus Pada Ayam dan Pengendaliannya

Penyakit virus sangat sulit untuk diobati sehingga penyakit ini perlu untuk segera dikendalikan jika menyerang ayam arab yang dibudidayakan karena serangan penyakit oleh virus ini dapat mengakibatkan kegagalan usaha ternak ayam. Penyakit pada ayam yang disebabkan oleh virus di antaranya yaitu:


Tetelo atau Newcastle Disease (ND)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, mata sayup-sayup, sayap terkulai ke bawah, jengger dan kepala membiru, nafsu makan menurun, kotorannya encer, serta otot dan tubuhnya gemetar.

Penyebab: Virus Myxovirus multivomis 

Pencegahan dan pengobatan:
1) Ayam yang terserang sebaiknya dimusnahkan supaya tidak menulari ayam lain yang sehat.
2) Memberi Vaksin ND seperti strain F, strain K, atau lasota pada ayam yang berumur 4 hari, 18 hari, dan 8 minggu, melalui kulit dan daging (intramuscular). Bagi ayam yang berumur di bawah 1 bulan vaksin diberikan dengan cara diteteskan padamulutnya. Umur 18 minggu diberi Vaksin gabungan IB + ND. Vaksin [B adalah vaksin untuk mengobati penyakit batuk pada ayam. Pemberian Vaksin diulangi setelah enam bulan.

Batuk darah
Penyebab: Virus herves (Tarven avium)

Gejala: mata berair, malas bergerak, lendir berdarah yang melekat pada rongga mulut dan tenggorokan, sulit bernafas, sering batuk, terlihat percikan darah pada paruh dan bulu.

Pencegahan dan pengobatan:
1) Ayam yang terserang sebaiknya dimusnahkan.
2) Memberi Vaksin modified LT vaccinnne (dengan cara diteteskan pada mata ayam), cloacal type vaccine ( dengan cara digosokkan pada pada bibir atas anus). Vaksin diberikan 2-3 bulan sebelum ayam bertelur.

Gumboro
Penyebab: Virus IBD (Infectious Bursal Disease) 

Gejala: diare berlendir, nafsu makan dan minum ayam menurun, badan bergetar, sukar berdiri, bulu di sekitar anus kotor, dan suka mematuk di sekitar anus.

Pencegahan dan pengobatan: 
1. Menjaga kebersihan kandang. 
2. Memberikan antibiotik sulfonanmides atau nitrofurans.
3. Memberi vaksin gumboro aktif pada umur ayam satu hari. kemudian vaksin gumboro gabungan (aktif dan inaktif) pada umur ll hari. Pemberian Vaksin selanjutnya yaitu pada umur 21 hari, 6 minggu, dan 10 minggu dengan vaksin gumboro aktif.


Mareks
Penyebab: virus tipe DNA yang tergolong Virus herves tipe B.

Gejala: jengger ayam pucat, sayap dan kaki lumpuh, hati membengkak, terjadi kebutaan, iris mata berwarna kelabu serta terjadi tumor di bawah kulit dan otot.
Pencegahan dan pengobatan:
1) Ayam yang terserang dimusnahkan. 
2) Pemberian Vaksin cyromarex H VT atau cyromarex rispens pada kulit leher dengan dosis 0,2 ml per ekor.


Bronkhitis
Penyebab: virus golongan corona

Gejala: batuk, bersin, sesak nafas, ngantuk, dari hidung dan mata ayam keluar lendir, serta nafsu makan dan minum menurun.

Pencegahan dan Pengobatan:
1) Memberikan Vaksin massachustes dan conecticut dengan tetes melalui hidung atau melalui air minum.
2) Memberikan vaksin IB aktif (bioral H-120) pada umur 7 hari, 30 hari, dan 10 minggu dengan tetes mata. Pada umur 18 minggu diberikan vaksin ND-IB inaktif.

Cacar
Penyebab: Virus golongan poxviridae

Gejala: nafsu makan berkurang, lesu, produksi telur menurun, suhu tubuh meninggi, kotoran encer, dan terkadang lumpuh.

Pencegahan dan Pengobatan:
1) Memberikan vaksin diptosec CT pada ayam umur 4 minggu dengan cara tusuk gores sayap. Tiga bulan kemudian diberi vaksin penguat atau booster (diptosec CT).
2) Kulit pada jengger dan pial diobati dengan cara disayat sampai berdarah kemudian lukanya diolesi larutan iodium, iodium tinctur, atau neoblue. Luka tersebut akan mengering, kisut, dan akhirnya pangkal kulit lepas.