loading...

Tips Memilih Bakalan Jalak Putih

Memilih bibit jalak putih muda (piyikan = Jawa) atau dewasa di pasar-pasar burung maupun penangkaran untuk tujuan dikembangbiakkan haruslah selektif dan tidak asal pilih. Oleh karenanya kualitas dan keturunan (genetik) burung tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya usaha penangkaran.

Bisa saja, burung yang kita beli bibit burung yang sakit atau lebih fatalnya lagi burung tersebut memiliki cacat fisik. Sebelum membeli bakalan jalak putih tentunya harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup. Hal ini untuk menghindari kita salah dalam menentukan jenis kelamin atau sepasang jalak yang kita beli merupakan satu garis keturunan (inbreding). Tentunya ini merupakan kerugian peternak karena harus membeli lagi hingga pasangannya benar-benar sesuai. Agar bakalan jalak putih yang dibeli berkualitas baik dan layak untuk ditangkarkan, tentunya perlu perhatian dan perawatan yang baik, termasuk pemberian pakan dan minuman, kondisi lingkungan dan tahapan-tahapan (fase) hingga burung siap dijodohkan.


A. KONDISI KESEHATAN BURUNG 

Akan lebih baik dalam memilih calon bakalan jalak Putih memperhatikan tanda-tanda bakalan burung dalam kondisi sehat.
  • Mata terbuka lebar, bening, bersinar dan tidak bengkak 
  • Dada berisi dan nampak gemuk, bulu nampak teratur rapi, tidak berdiri dan di sekitar dubur tampak bersih. 
  • Lubang hidung normal tidak tertutup, kering, dan tidak berlendir Pernapasan tenang dan teratur 
  • Suka makan dan tidak nampak lesu
  • Kotoran tidak terlalu encer atau mencret

B. TIDAK CACAT BADAN 

Selain kondisi kesehatan burung tentunya dalam memilih burung yang akan dibeli perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 
  • Perbandingan bagian-bagian badan sesuai 
  • Kaki, kuku, paruh normal, tidak bengkok, rusak atau cacat 
  • Sayap normal, tidak cacat (nyengkeh = Jawa) 
  • Pertumbuhan bulu normal, tidak ada bulu yang terbalik


C. TINGKAH LAKU DAN PERANGAI

Dalam memilih bakalan jalak putih, secara fisik burung yang sehat dapat dilhat dari tingkah laku dan perangainya sebagai berikut:
  • Suka makan dan tidak tampak lesu Selalu bergerak (aktif) dan menunjukkan reaksi terhadap burung lain yang mendekatinya. Gerakan terarah dan tidak tampak ketakutan 
  • Rajin menata bulu, suka bersolek dan suka menegakkan jambul di kepala saat berkicau 
  • Pada burung dewasa rajin berkijau (cerewet) dan pada burung anakan (piyek = Jawa) jika didekati menunjukkan respon meminta makan .