loading...

Apthae Epizootica (Penyakit Mulut dan Kuku) Pada Sapi dan Penanggulangannya

Penyakit ini menyerang sapi yang jika dibiarkan akan berbahaya bagi kelangsungan hidup sapi. Untuk itulah harus disiapkan berbagai cara agar sapi-sapi yang kita pelihara tidak terkena penyakit kuku dan mulut ini. Penyebab dari penyakit ini adalah virus. Masa inkubasinya antara 3 sampai 6 hari. Penularannya melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh sapi. 


Gejala yang mudah dilihat pada pertama kalinya adalah luka di selaput lendir mulut, kuku, dan celah-celah kuku.
Gejala umum penyakit mulut dan kuku adalah sebagai berikut.
  1. Timbul demam, pada sapi muda dapat mencapai 40-41 derajat Celcius selama 2 hari. Namun pada sapi tua demam tidak begitu hebat dan hanya sebentar saja.
  2. Pada selaput lendir mulut bibir bagian dalam gusi dan permukaan lidah sebelah atas terjadi bengkakan yang berisi cairan jernih. Lama-lama cairan tersebut menjadi keruh keputih-putihan dan lalu pecah dan menjadi luka.
  3. Sapi tidak mau makan dan dari mulutnya keluar air liur dengan konsistensi yang sedikit kental.
  4. Menyerang tajuk dan bola kuku. Kemudian pada bagian yang diserang akan membengkak, merah dan terasa sakit sehingga sapi akan menjadi pincang.


Pemberantasan dan Pencegahan

Tindakan higienis harus segera kita lakukan. Kita harus mengusahakan agar hewan yang sehat tidak berkontak dengan sapi yang menderita penyakit kuku dan mulut. Sapi yang baru sembuh dari penyakit ini pun harus dipisahkan dari sapi yang tidak terkena penyakit kuku dan mulut. Jauhkan sapi yang sehat dari benda-benda yang telah tercemar.

Vaksinasi juga merupakan langkah pencegahan bagi penyakit kuku dan mulut. Kekebalan akan timbul setelah 2 minggu sesudah divaksin. Pemeliharaan hewan yang terserang penyakit kuku dan mulut. Walaupun telah sembuh tetap saja tidak akan memberikan keuntungan. Pengobatannya dapat dilakukan dengan jalan merendam kuku dalam larutan formalin atau larutan natrium karbonat 40%. Sementara luka pada mulut dapat dibersihkan dengan larutan aluminium sulfat 5%. Untuk mencegah infeksi sekunder dapat juga diberikan obat-obatan antibiotik.

Nah semoga beberapa penjelasan diatas dapat membantu para peternak mengatasi penyakit yang dialami sapi ini.