loading...

Pencegahan dan Pemberantasan Antraks Pada Sapi

Munculnya penyakit yang menyerang sapi perah yang kita pelihara tentu sangat merugikan. Apabila sapi perah terserang penyakit, kita harus segera melakukan tindakan yang tepat untuk pengobatan maupun pencegahannya. Agar kita dapat melakukan tindakan yang tepat terhadap sapi yang terserang penyakit maka kita harus mengenal beberapa penyakit berikut pencegahannya. Beberapa penyakit yang biasa menyerang sapi perah di antaranya adalah tuberculosis, antraks, mulut dan kuku, serta mastitis.
Yang akan kita bahas kali ini adalah penyakit Antraks pada sapi. Penyebab penyakit ini adalah Bacillus anthracus, sedangkan masa inkubasinya antara 1 sampai 2 minggu. Penularannya melalui makanan, minuman, pernapasan, dan juga kulit. Sumber penularan dapat berasal dari tanal yang telah tercemar, air, tanaman yang tumbuh di atasnya, binatang-binatang kecil yang menggigit dan menghisap darah. Kuman ini dapat membentuk spora sehingga tetap hidup bertahun-tahun di dalam tanah. Gejala spesifik penyakit antraks ialah adanya demam akut dan terjadi pembesaran limpa. Akan tetapi yang mengalami peradangan limpa hanyalah sapi. Sedangkan pada hewan-hewan lain tidak terjadi peradangan limpa. Pada hewan yang telah mati, dari mulut, hidung, telinga dan anus keluar kotoran yang berwarna hitam.

Adapun gejala umum penyakit antraks ialah suhu tubuh sapi tinggi dan dapat mencapai 40 derajat Celcius. Pernapasan dan denyut jantungnya menjadi cepat. Kemudian disusul dengan produksi air susunya berhenti sama sekali. Lalu sapi itu sendiri menjadi sukar membuang kotoran dan jika dapat selalu diikuti mencret yang bercampur darah.

Pencegahan dan Pemberantasan
Vaksinasi pada hewan dengan menggunakan vaksin Max Sterne, kekebalan ini timbul setelah 10-14 hari. Dosis yang kita berikan cukup 1 cc. Dapat juga menggunakan antiantraks serum, untuk pencegahan dengan dosis 50 -100 cc.
Pengobatan penyakit antraks diantaranya dengan serum antraks dan suntikan antibiotik.
a. Menggunakan serum antianthrax untuk pengobatan dengan dosis 100-200 cc.
b. Suntikan antibiotik Oxytetracycline, pada tingkat penularan diberi 2 gram, selanjutnya 1 gram tiap hari selama 4 hari. Untuk penyakit yang telah kronis, pada awalnya diberi 4 gram dan kemudian 2 gram sampai sembuh.