Penanaman belinjo dengan biji membutuhkan waktu yang cukup lama dan rumit. Alasannya, biji belinjo disemaikan dulu pada tempat tertentu sebelum ditanam. Tempat penyemaian yang baik menurut para petani adalah sekam. Pada sekam tersebut, biji belinjo dapat cepat tumbuh. Ada kemungkinan biji tidak bisa tumbuh pada penyemaian dengan sekam sangat kecil.
Pengalaman penyemaian pada sekam tersebut, menurut pengakuan salah seorang petani belinjo, terjadi secara tidak sengaja. Ketidaksengajaan itu disebabkan petani belinjo itu kebetulan mempunyai mesin penggilingan padi. Sekam dari penggilingan padi itu dibuang ke belakang rumah di mana terdapat banyak pohon belinjo. Dari situlah petani tersebut melihat banyak bibit belinjo yang tumbuh di sekam-sekam basah ketika musim penghujan. Setelah diselidiki selama beberapa hari, petani itu menyimpulkan bahwa bibit-bibit itu berasal dari buah belinjo yang tua dan sampai berjatuhan karena tidak dipetik oleh petani. Akhirnya, tumbuhlah bibit- bibit tanaman belinjo di sekitar pohon belinjo.
Dari apa yang dilihat itulah, petani mencoba menyematkan biji belinjo dengan media sekam dan ternyata berhasil. Cara penanaman belinjo dengan biji sebagai berikut.
- Pemilihan biji. Pemilihan biji yang baik adalah yang sudah tua dengan warna kulit luar merah.
- Menyiapkan tempat penyemaian. Untuk penyemaian, terlebih dahulu disiapkan tempat penyemaian, yaitu berupa sekam yang ditata dalam kotak. Sekam diusahakan tetap basah, tetapi jangan sampai air tergenang. Agar kotak sekam terhindar dari genangan air, maka bagian bawah harus berlubang.
- Menyemaikan biji belinjo. Biji belinjo dibenamkan ke sekam. Diusahakan permukaan biji rata dengan sekam.
- Kurang lebih dua minggu, biji sudah mulai tumbuh dan mempunyai daun. Selanjutnya, bibit belinjo dipindahkan ke kantong plastik atau polybag yang telah diisi dengan tanah yang dicampur kompos.
- Sebelum digunakan plastik dilubangi terlebih dahulu agar air penyiraman tidak tergenang di dalamnya.
- Setelah diperkirakan akarnya kuat, bibit belinjo mulai ditanam di tanah yang telah disiapkan. Pada penanaman dengan biji, petani mempunyai permasalahan yang serius dalam pemilihan jenis belinjo jantan dan betina. Alasannya, pemilihan bibit tanaman tersebut sangat menentukan berhasil tidaknya petani belinjo. Jika bibit belinjo jantan ditanam berdekatan dengan bibit jantan juga, maka tanaman tersebut setelah besar tidak dapat berbuah. Dengan demikian, petani belinjo tidak mendapatkan hasil buah belinjo, kecuali daun dan bunga belinjo saja. Sebenarnya, belinjo betina tetap saja tidak dapat berbuah meskipun didekatkan dengan belinjo jantan. Akan tetapi, belinjo betina yang ada di dekat belinjo jantan alan dapat berbuah lebih banyak.
Penanaman belinjo dengan stek, yaitu penanaman menggunakan batang tanaman belinjo. Stek bisa dilakukan dengan batang, akar, dan daun. Penanaman belinjo dengan stek yang cocok adalah dengan stek batang. Cara penanaman belinjo dengan stek sebagai berikut.
- Pertama-tama menentukan jenis tanaman tersebut, yaitu memilih tanaman belinjo betina. Pemilihan bibit belinjo betina sangat perlu karena dengan pemilihan yang tepat, belinjo stek nantinya jelas dapat berbuah.
- Belinjo betina yang telah dipilih, lalu dikerat pada cabang yang akan distek. Pengeratan dilakukan dengan tujuan agar pada bagian pengeratan terjadi penumpukan karbohidrat dan hormon auksin. Kira-kira tiga minggu kemudian, cabang tumbuhan yang dikerat akan terlihat adanya benjolan.
- Cabang yang sudah keluar benjolan kemudian dipotong.
- Daun cabang yang dipotong, lalu dikurangi dan ditinggalkan beberapa lembar saja dengan tujuan mengurangi penguapan.
- Batang yang dipotong, lalu dicelupkan ke dalam zat perangsang akar, yaitu rhizopon dan rootone.
- Cabang yang telah dipotong lalu disemaikan.
- Setelah tumbuh tunas, bibit hasil stek dipindah ke polybag.
- Bibit hasil stek dari polybag dapat dipindah ke lahan penanaman sebagai tanaman baru jika akar-akarnya telah kuat.