Untuk burung yang diternakkan jelas mempunyai tujuan komersial lebih ditekankan karena target utama yang dikejar produktivitas, semakin banyak berkembang biak semakin menguntungkan. Berbeda dengan burung yang dipelihara di sangkar atau kurungan oleh para penggemar burung. Tujuan utamanya adalah bunyi suara yang bagus dan merdu untuk dinikmati atau dimanfaatkan sebagai lomba. Para penggemar burung kicau lebih suka memberi pakan yang hanya disenangi burung tersebut, sehingga pakannya kurang bervariasi dan dampaknya kurang baik terhadap kesehatan tubuh burung. Hal ini tidak cocok untuk burung yang dibudidayakan, harus tercukupi berbagai unsur gizi, kalau tidak demikian jangan diharap hasil usaha dapat tercapai secara optimal.
Berikut ini tips memberi pakan pada parkit.
Khusus untuk jewawut, diberikan setiap hari sesuai kebutuhan, karena tidak ada satuan ukuran tertentu secara ideal, untuk jumlah burung parkit sekian pakannya sekian gram, ons, atau kilo. Untuk mengetahui hal tersebut ditempuh dengan uji coba, dalam waktu tertentu penangkar burung akan mengetahui dengan sendirinya kebutuhan pakan yang pasti setiap hari. Jadi setiap hari yang perlu dikerjakan adalah mengontrol pakan.
Pakan perlu dicek apakah yang diberikan kemarin habis atau masih tersisa, bila masih tersisa berarti perlu dikurangi porsinya. Pemberian pakan jewawut tersebut dapat dicampur dengan millet, baik millet putih atau millet merah. Dari situ dapat dilihat pakan yang mana yang paling disukai, jewawutnya, milletnya atau keduanya. Pemberian pakan dapat juga dipisahkan antara jewawut dan millet pada bak tempat pakan. Hindarkan memberi pakan hanya yang disukai burung parkit, jangan dimanjakan, kalau ini terjadi pasti pertumbuhan dan kesehatan menjadi kurang baik.
- Pemberian pakan harus bervariasi supaya gizi terpenuhi, karena masing-masing pakan dapat saling melengkapi. Pakan jenis sayuran seperti taoge, kangkung, jagung muda, serta kemangi dapat diberikan secara bergantian, tidak perlu setiap hari, cukup setiap 4 sampai 5 hari sekali. Kalau sayuran diberikan setiap hari justru kurang baik. Kebanyakan sayuran, burung parkit mudah kena penyakit mencret akibat terlalu banyak kandungan air, sudah minum air yang disediakan masih minum air secara tidak langsung dari sayurannya.
- Bila musim hujan pemberian sayuran dikurangi, baik jumlahnya maupun intervalnya, cukup diberikan 4 sampai 5 hari sekali.
- Kalau semua pakan (sayuran dan biji-bijian) diberikan setiap hari, tentu saja menjadi boros. Sedapat mungkin biaya operasional ditekan tanpa mengurangi produktivitas yang diharapkan yakni secara maksimal.
- Kangkung, taoge, dan jagung muda pemberianya dapat diselang-seling dan sebelumnya dipotong kecil-kecil atau dirajang kemudian dicuci dengan air bersih terlebih dahulu, dengan maksud terhindar dari dampak pestisida sewaktu sayuran dalam pe- nanaman, dan hal ini dapat mematikan burung parkit. Berilah sayuran secukupnya, tidak berlebihan dan juga tidak kurang.
- Tempat pakan sayuran dapat menggunakan bak atau beri plastik, bak dari kayu, atau triplek.
- Grit diberikan setiap 5 sampai 7 hari sekali, mengingat erat hubungannya dengan biaya dan sulitnya mendapatkan grit di tempat penjualan. Pemberian grit bukan suatu keharusan, karena sifatnya tambahan sebagai Variasi dari pakan, tetapi sebaiknya diberikan.
- Demikian pula mengenai pakan berupa Vitamin dan mineral, diberikan setiap 3 sampai 5 hari sekali, dengan cara dicampurkan ke dalam air minum, takaran satu sendok teh dicampur 1 hingga 2 liter air bersih. Vitamin dan mineral ini banyak dijual di tempat~tempat penjual pakan burung, dengan berbagai merk dagang, di antaranya canary post atau growvit.
- Air untuk minum dan kadang-kadang untuk mandi burung parkit, diberikan setiap hari. Bak air sebelumnya perlu di- bersihkan dengan cara dicuci sebab biasanya terkena atau kemasukan kotoran burung parkit dan kulit jewawut. Gunakan air yang bersih, akan lebih baik air yang telah direbus untuk menghindari kuman dan Virus. Ukuran bak air dan kedalaman air dalam bak atau Wadah perlu diperhatikan. Ukuran tinggi bak 5 cm, maksudnya adalah pada saat burung parkit minum, hidungnya tidak masuk ke dalam air yang dapat berakibat burung parkit terserang pilek.