Apabila anak bebek semenjak umur 1 hari hingga satu bulan lebih mendapatkan perawatan yang cukup baik, maka pertumbuhannya akan normal. Ketika berumur dua bulan lebih, binatang piaraan kita tidak lagi disebut anak bebek, tetapi bebek remaja. Ada yang menyebutnya bebek dara. Pada umur dua bulan lebih, kita tidak perlu lagi untuk menyediakan lampu pemanas. Malam hari pun bebek tidak harus dikurung dalam kotak induk. Tetapi sudah menjadi penghuni untuk kandang permanen.
Lampu pemanas tak perlu diberikan karena bebek remaja telah mulai tumbuh pada bulu-bulunya, meskipun masih belum lengkap. Biarkanlah bebek-bebek tersebut pada siang hari bermain di pelataran berpagar yang telah dilengkapi dengan parit atau bak-bak air. Pada petang harinya bebek-bebek tersebut biasanya akan masuk sendiri ke dalam kandang permanen.
Apabila kita menggunakan kandang model litter, tentu saja harus rajin-rajin membersihkan lantainya setiap pagi. Jangan membiarkan kotoran-kotoran bebek mengumpul semalam dalam kandang, kecuali jika litter diberi sekam dan kapur tohor dengan ukuran ketebalan tertentu. Ini pun perlu dibersihkan minimal tiga hari sekali. Kita harus meningkatkan jumlah pemberian ransum. Bebek umur 2,5 bulan diberi ransum kira-kira 6,5 kg/hari untuk seratus ekor. Kemudian pada minggu-minggu berikutnya terus ditingkatkan. Namun pemberian ransum jangan sampai berlebihan agar biaya bisa dikendalikan secara ekonomis.
Bebek remaja yang sehat dan normal pertumbuhannya memiliki nafsu makan yang cukup baik. Meskipun demikian janganlah asal memberi ransum, karena bebek pada umur remaja ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Usahakanlah kualitas ransum yang disajikan terjamin, kaya protein dan gizi karena untuk mempersiapkan produksi telur. Jika pemberian ransum asal-asalan, dikhawatirkan jika dewasa tidak begitu produktif.
Jadi pengaturan ransum untuk bebek remaja memang perlu mendapat perhatian. Bebek induk yang dipersiapkan sebagai pencetak telur disebut juga praproduksi. Bila pemberian ransum tidak dikendalikan, bebek praproduksi ini akan menjadi gemuk dan kurang baik pada organ reproduksinya.
Pemberian ransum dilakukan tiga kali sehari, yaitu pada pagi hari, siang dan sore. Hijauan segar sebagai makanan tambahan diberikan bersama-sama di siang hari. Untuk menekan penimbunan zat lemak, maka ransum hendaknya dicampur dengan grit (zat kapur) dari kerang giling.